Skip to main content

Hari Ketika Cinta Bertebaran

Senin pagi yang cerah, 11 Agustus 2014. Sepertinya udara sedang dingin pagi itu, atau hanya suasana yang membuatnya terasa dingin? Entah.

Setelah mendekam seharian di kosan sepanjang Minggu untuk mempersiapkan misi suci yang sebelum-sebelumnya kepending sama hobi baruku membuat prakarya, akhirnya hari eksekusi datang juga. Di Senin pagi yang indah itu aku pada akhirnya harus melamar pacar yang sudah kukencani selama hampir 11 bulan: SKRIPSI. Ternyata memang tidak ada gunanya berdo'a Hari Senin di-skip saja. Kalender toh kadung mencantumkan tanggal 11 Agustus sejak akhir tahun lalu. Padahal dalam hati masih membatin, nggak mungkin yang mendadak tanggalnya hilang kayak rumah di "Charlie and the Chocolate Factory"?

Begitu alarm hape berbunyi, dan kudapati itu adalah Senin dini hari, aku hanya bisa berdoa orang tua wali pacarku, dosen pengujiku, sedang dalam suasana hati yang baik hari itu. Aku hanya bisa berdoa semoga pinanganku diterima. 


Hmmmm. Sebenarnya jauh dalam lubuk hatiku, aku sepenuhnya sadar kalau pada akhirnya satu-satunya yang bisa aku lakukan cuma menghadapi ketakutanku. No other choice. Kalau udah kayak gini cuma bisa nyanyi Que Sera Sera. Apapun yang akan terjadi, maka terjadilah.

Aku toh mustahil lari.

Mungkin ini adalah hal yang sama yang akan dirasakan oleh setiap pria di salah satu tahapan hidupnya. Deg-degan ternyata.

Lalu jam 8 datang juga. Begitu kelima dosenku masuk ruangan, aku tahu aku hanya harus melakukan hal terbaik yang aku bisa. Just Perform. Toh hanya dua jam.

Walaaaah. Ternyata memang benar bahwa kadang dunia ini tak semenakutkan imajinasi dalam kepalaku. Dua jam berlalu begitu saja dan aku dinyatakan lulus dengan 2 minggu waktu untuk revisi. Alhamdulillah tidak terlalu banyak juga yang harus diperbaiki.

Skripsi sayang, tanggal pernikahan kita akhirnya ditentukan!! :D

One step ahead to runaway from this part. Aku pada akhirnya sampai pada titik lelah menjadi mahasiswa, dan inilah salah satu pintu keluarnya.

Yang lebih membahagiakan dari dinyatakan lulus dengan sidang yang berjalan santai adalah aku punya teman-teman istimewa yang dengan begitu baiknya mau meluangkan waktu untuk mendoakan, datang, membantu, bahkan memberi hadiah. Rasanya seperti dicintai.

Manusia-Manusia Balik Layar
Foto itu hanya sebagian dari sie konsumsi sidang. Mereka tim sukses banget. Orang-orang yang rewel nyuruh aku berhenti prakarya dulu, sidang dulu. Makhluk-makhluk itu yang cerewet mempertanyakan kesiapanku. Makhluk-makhluk itu yang malam sebelumnya repot nyari hadiah dan bunga lili sesuai pesanan. Terharu banget :')

Datang juga Si Umi sebagai perwakilan Paserangers yang pagi itu berhalangan hadir. Maklum lah ya sesama anak semester tuaaa. Haha
Foto Bareng Umi Pakai Baju Putihnya Umi
Selain itu, my partner in crime dari kosan ijo warna oren dekat perbatasan antara dunia dengan akhirat juga berkunjung ke FSM. Bahagianyaaa. Dop sama Dut, dua anak kecil yang aku tanyain ngapain mereka liburan udah di Semarang juga hadir dan membuatku GR mikir mereka dari Kudus ke Semarang cuma demi datang ke sidangku. Aaaahhhh.

Lalu selepas sidang, dengan revisi yang belum tersentuh, aku mengagumi penghuni baru atas lemariku:

Gifts
 Aku suka banget kadonya. Aku suka banget bunga-bunganya. Aku suka banget doanya. Aku suka banget dukungannya. Aku suka banget bantuanya. Most of all, aku bersyukur banget punya kalian :*

#sentimentil #balikrevisi

Banjarsari, 12 Agustus 2014
Dien Ihsani

Comments

Paling Banyak Dibaca

Ketika Wanita Jatuh Cinta... Kepada Sahabatnya

Apa yang terjadi ketika seseorang jatuh cinta? Katanya cinta itu indah. Bahkan eek saja bisa berasa coklat buat orang yang lagi jatuh cinta. Emmmmm... untuk yang satu ini aku menolak untuk berkomentar deh. Bagiku eek tetaplah eek dan coklat tetaplah coklat. Namun jatuh cinta pada sahabat? Beberapa orang bilang bahwa jatuh cinta paling indah itu adalah jatuh cinta kepada sahabat. Terlebih jika gayung bersambut. Bagaimana tidak? Apa yang lebih indah dari pada mencintai orang yang kita tahu semua boroknya, paling dekat dengan kita, dan mengenal kita sama baiknya dengan kita mengenal dia. You almost no need to learn any more . Adaptasinya enggak perlu lama. Namun tak sedikit yang bilang bahwa jatuh cinta pada sahabat itu menyakitkan. Gayung bersambut pun tak lantas membuat segalanya menjadi mudah. Terlebih yang bertepuk sebelah tangan. Akan ada banyak ketakutan-ketakutan yang tersimpan dari rasa yang diam-diam ada. Rasa takut kehilangan, takut saling menyakiti, takut hubungannya berak

Filosofi Cinta Edelweiss

Edelweiss Jawa ( Anaphalis javanica ). Siapa sih yang nggak kenal bunga satu ini? Minimal pernah denger namanya deh.. Edelweiss biasa tumbuh di puncak-puncak gunung. Di Indonesia misalnya, edelweiss bisa ditemukan di Puncak Semeru, Puncak Lawu, Puncak Gede Pangrango, dan tempat-tempat lain yang mungkin temen-temen jauh lebih tau dari pada saya. Indonesia sendiri punya berbagai macam jenis edelweiss. Mulai dari yang putih sampai yang kuning, mulai dari yang semak sampai yang setinggi rambutan.

Buaya Darat #1

Guys , pasti pernah mendengar istilah buaya darat kan ya? Istilah ini dalam KBBI artinya penjahat atau penggemar perempuan. Namun pada perkembangannya lebih banyak digunakan pada kasus kedua. Biasanya pria yang suka mempermainkan wanita akan mendapat predikat buaya darat. Entah kenapa masalah main-mempermainkan ini selalu diidentikkan dengan kaum adam. Kalau ada yang bilang player, hidung belang,   juga buaya darat, pasti imajinasinya langsung ke sosok berkromoso-xy: pria. Wanita sendiri sampai saat ini tidak punya julukan khusus macam itu, meski sekarang bukan cuma pria yang bisa mempermainkan wanita. Kasus sebaliknya sudah marak sekali terjadi. Oke, kembali ke buaya darat. Aku tidak tahu kenapa buaya dijadikan sebagai maskot ketidak-setiaan. Padahal buaya di habitat aslinya dikenal sebagai makhluk yang setia. Tidak seperti kebanyakan hewan, buaya jantan hanya akan kawin dengan satu betina yang sama seumur hidupnya. Beberapa sumber bahkan menyebutkan bahwa jika betinanya mati lebih