Skip to main content

Posts

Showing posts from 2017

Tentang Keputusan Menikah, Adakah yang Aku Sesali?

Beberapa kawanku sebentar lagi mau nikah. Senangnya. Wanita yang sebentar lagi mau menikah itu auranya sama: sumringah. Melihatnya saja sudah membuatku ikut bungah. Terlebih kalau dia mulai menceritakan bagaimana perjalanan mereka hingga dia memutuskan pasrah saat terjebak dalam euforia menikah. Terperangkap selamanya dengan satu pria yang sama. Insya Allah. “Penjara” apa lagi yang bisa lebih indah? Aku serius waktu kubilang itu penjara yang indah. Itu jebakan yang menyenangkan. Yaaaa setidaknya hingga beberapa tahun pertama, katanya. Aku bahkan belum katam tahun pertama, jadi aku tidak akan banyak komentar soal momok prahara tahun-tahun berikutnya. Hahaha Kembali ke rencana menikah. Mendengar mereka bercerita selalu mengingatkanku pada ceritaku sendiri. Kalau diingat manis-manis geli. Memutuskan untuk menikahi orang yang sebelumnya bahkan sama sekali tidak kamu kenali? Ya ampun. Dulu aku pasti menilai gegabah orang sepertiku. Dan itu juga yang menjadi pertanya

Seruang yang Tak Siapa pun Harus Mengerti

Semua kita punya seruang kosong yang tak bisa diisi apa pun. Semua kita punya seruang terkunci yang tak bisa ditengok siapa pun. Seruang yang mungkin pernah penuh, lantas jenuh. Seruang yang mungkin pernah utuh, namun runtuh. Semua kita berhak menyembunyikan segala yang ingin dia sembunyikan di sana. Termasuk diri kita sendiri ketika rindu yang entah tetiba memanggil-manggil untuk berpaling ke belakang. Ke waktu-waktu yang tak kalah entah. Ke memori-memori yang tak sengaja tersimpan. Pun sengaja disimpan. Mungkin tentang seseorang. Mungkin juga tidak. Mungkin ada kerinduan. Mungkin juga tidak. Mungkin ada yang tertinggal. Mungkin juga tidak. Karena segala hal memang datang dan pergi. Segala hal berganti. Meski beberapa datang untuk pergi ;namun tak terganti. Dan tak siapa pun harus mengerti. Ciputat, 19 April 2017 Dien Ihsani

Tanyatanya; Jawabjawab

Bagaimana jika aku kehilangan diriku sendiri lantas lupa cara menemukanku kembali? Aku merupa manusia biasa. Menjelma sama dengan sekumpulan fana. Idealisme kubiarkan padam demi ideal. Lantas langkahku belok ke norma normal. Bagaimana jika dalam upayaku menggapai pegangan justru aku hilang pijakan? Aku lupa arah. Aku jadi sekadar melangkah. Aku sekadar mencari; tanpa tahu apa yang benar-benar dicari. Semua yang aku temui hanya menjadi yang datang lantas pergi. Hanya sesuatu untuk sebentar mengisi, untuk kemudian kutinggal mencari.   Lagi. Lagi. Hidupku menjadi hanya putaran waktu. Kubiarkan hanya sebagai detak-detak yang berlalu. Aku terlalu sibuk dengan bising, hingga lupa mendengarkan suaraku sendiri. Aku terlalu sibuk jawabmenjawab, hingga lupa pada tanyatanyaku yang biasa kaya. Jakarta, 10 Maret 2017 Dien Ihsani

Dariku Hari Ini, Untukku Beberapa Tahun Lagi

Hi! Bagaimana rasanya jadi istri orang? Lelah? Tapi menyenangkan kan? Jika hari ini kau temukan keadaan sedang sangat menyebalkan, ingatlah ini: dulu kau pernah sangat bersyukur memiliki pria macam suamimu. Pria penyayang yang selalu berusaha ada dan mengerti seberapa rumit pun kamu untuk dipahami. Ingatlah dulu kalian pernah bahagia dan saling mencintai. Ingat dulu kalian pernah menjalani pagi-pagi mager yang bikin pengen buat surat sakit aja biar bisa ga kemana-mana. Gerbang ini bukan batasanmu. Bukan pengikat yang menjerat dan memadamkan mimpi-mimpimu. Bermimpilah! Tetap jadilah pembual untuk hatimu sendiri. Tetap jadilah gadis kecil yang tangguh dan penuh ambisi. Jika hari ini rutinitas menguras seluruh waktu dan tenaga yang kamu punya,

Fungsi Manusia

Pernah melihat suatu hewan, lantas bertanya apa fungsinya ada? Lalat, misalnya? Atau laba-laba? Aku pernah. Sama seperti pagi ini tetiba aku bertanya, "Lantas, apa fungsi ada manusia?" Sebagai khalifah di muka bumi, menurut imanku. Aku tak mungkin lagi mempertanyakan itu. Tuhan pasti mencipta untuk sesuatu. Namun, apa sebenarnya fungsi manusia dalam ekosistem? Dalam penjabaran yang bisa dimengerti bahkan oleh akal tak seiman. Aku belum menemukan jawaban. Jakarta, 8 Februari 2017 Dien Ihsani