Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2014

Mereka Tua dan Istimewa

Berapa harga air mata? Entahlah. Dari kecil, tak ada yang mengajarkan aku caranya menghitung rasa. Mungkin semurah sol sepatu Mbah Sarno yang kutemukan di blog Agus Sasmito beberapa detik lalu, yang dengan rendah hatinya berdo'a: " Hari ini aku akan terus berusaha, selebihnya adalah kehendak-Mu." Entah kapan terakhir kali aku memasrahkan apa yang kujalani pada kehendak Tuhan. Seingatku, masih selalu hamba ingin ini hamba ingin itu. Aku yang sebegini muda, terlalu banyak pinta. Sementara kaki tua Mbah Sarno mengayuh sepeda seharian dan hanya itu yang dia pintakan pada Tuhan. Padahal mungkin kalau dia mau lebih, Tuhan bisa memaklumi. Kisahnya mengingatkanku pada lansia-lansia lain yang pernah aku temui. Lansia-lansia yang kadang menampar-namparku tepat di hati. Lalu berapa harga air mataku?  Itu juga aku masih tak tahu. Mungkin semurah tempe dagangan wanita tua yang tiap pagi meneriakan "Gorengan, Mbak, gorengaaan. Nasi telure, Mbak.." melew