aku tak pernah tahu seperti apa rasaku seharusnya.. saat aku merindukanmu.. saat aku ingin berlari darimu... kau seperti dua kutub magnet yang menarik dan menolakku bersamaan. Membawaku berdiam dalam kebimbangan. Terjebak oleh tanya hatiku sendiri.. tentang rasa yang harusnya aku yakini. Tentang kata yang ingin kupercayai. Kau membawaku selangkah maju meninggalkan kubangan lukaku, dan selangkah mundur kembali ke tempatku dulu terjatuh. Kau seolah menghisap habis semua masa laluku dan hampakan aku. Karena pelan kau isi dirimu di dalamku untuk kemudian kau ambil lagi... Haruskah aku bersyukur menemukanmu? ataukah ini semua semu? haruskah aku mempercayai janjimu atau mengikuti ketakutanku??? Peta yang kau beri justru sesatkan aku. Aku harus bertanya pada siapa kalau kau tak menjawabku?
Tulis, lalu pikirkan. Pikirkan, lalu suarakan. Ada proses menulis yang disimpan dan menulis yang disuarakan. Menulis adalah menuangkan hal yang kadang tidak mudah disuarakan.