Padang hujan badai kemarin. Katanya memang di sini sedang musim. Aku sampai di Bumi Malin Kundang Senin siang ketika cuaca cerah sampai malam. Memang, tepat sebelum burung besiku terbang, ibuku sempat bertanya via telpon soal kondisi cuaca. Kata berita, semalam seluruh penerbangan ke Padang delay atau malah dibatalkan karena angin. Namun, penerbanganku berjalan menyenangkan tanpa halangan yang berarti. Hanya pegel karena kebetulan sandaran tempat dudukku tidak bisa dimundurkan. Aku baru tahu kalau ternyata Garuda masih punya kursi tua. Haha Tapi angin kemarin siang ternyata mengerikan. Cuaca di sini terang, pun tetiba angin bertiup kencang, lalu hujan. Kulihat dari jendela hotel orang-orang berlarian merapikan meja-kursi restauran yang bergelimpangan. Tetiba aku ingat sign jalur evakuasi sunami yang dipasang di sepanjang jalan. Tetiba aku ingat hotel tempatku menginap hanya beberapa puluh meter saja dari bibir pantai. Tetiba aku ingat jam itu hampir berbarengan dengan waktu landi
Tulis, lalu pikirkan. Pikirkan, lalu suarakan. Ada proses menulis yang disimpan dan menulis yang disuarakan. Menulis adalah menuangkan hal yang kadang tidak mudah disuarakan.