Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2016

Apakah Aku; Manusia

Adalah manusia, Tempat di mana setan dan malaikat bisa berada di satu rumah yang sama. Bisa melintas di satu waktu yang sama. Pun merupa ke satu wujud yang sama. Adalah aku, tempat di mana setan dan malaikat berbagi peran, menunjuk menggurui tentang apaapa yang harus dan tak harus aku lakukan atau tentang yang harus tapi tak kulakukan juga tentang yang tak harus tapi tetap kulakukan pun tentang yang harus kulakukan dan kulakukan namun tetap saja kusesali kemudian. Adalah aku. Tempat di mana kini setan dan malaikat seliweran di satu waktu yang sama. Membawaku pada rasa benar pun salah bersamaan. Lantas meninggalkanku di simpangan. Meninggalkanku kebingungan. Meninggalkanku dengan penerimaan bahwa aku hanya manusia yang meragukan kemanusiaanku sendiri di satu waktu yang sama. Adalah aku; manusia kehilangan peran setan pun malaikatnya; kebingungan. Apakah aku; manusia? Jakarta Pusat, 14 November 2016 Dien Ihsani

Balada Dua Lima

Hal yang paling menakjubkan dari sebuah harapan adalah karena dia akan menjadi semacam magnet yang membawa kita mendekat. Harapan macam apa pun. Sekonyol apa pun. Even the most surreal one . Bahkan hal yang paling absurd yang baru kepikiran aja udah cukup buat bikin kita menertawakan diri sendiri. Pernah ga pas kita pengen sesuatu, atau tertarik pada sesuatu, tiba-tiba segala hal di sekitar kita jadi kayak ada hubungannya sama sesuatu itu? Semacam semesta merestui. Is that such a miracle? Mungkin. Tapi, bisa jadi selama ini mereka memang ada di sekitar kita. Hanya saja, kita baru menyadarinya. Kita baru ngeh kalau mereka ada. Karena sekali kita pengen sesuatu, secara ga sadar kita udah merancang haluan kita pada tujuan itu. Berjalanlah, maka kau akan sampai. Carilah, maka akan kau temukan. Bukankah hidup sesederhana itu? Harapan juga. Pernah suatu kali aku menertawakan harapanku sendiri. Satu poin yang kutulis di resolusiku tahun