Foto keluarga. Sounds unimportant, eh? Apanya yang harus banget diobrolin coba dari foto keluarga? Kan cuma foto sekeluarga sih. Iya. Cuma foto lengkap bapak, ibu, dan anak-anaknya. Biasanya dipajang di tempat-tempat istimewa atau ruangan yang banyak dilihat orang, semacam ruang tamu. Biasanya menampilkan wajah-wajah beraura riang. Tidak ada lagi bapak yang galak atau ibu yang cerewet atau sulung yang pemalas atau bungsu yang manja atau yang lainnya. Dalam foto itu, semua personil hanya tampak seperti sebuah keluarga. Hanya sebuah keluarga. Pernah kepikiran nggak sih kalau ternyata banyak lho orang yang tidak punya foto keluarga. Iya. Bahkan masih banyak lho orang yang baru sadar kalau ternyata belum pernah foto lengkap sekeluarga. Padahal zaman ini, ketika Narcissus mungkin sedang bahagia di kuburnya, foto selalu menjadi sesi yang nyaris mustahil terlupakan. Tapi foto lengkap orang serumah? I don't think so. Mungkin karena saking terbiasanya bersama kali ya. Biasanya orang
Tulis, lalu pikirkan. Pikirkan, lalu suarakan. Ada proses menulis yang disimpan dan menulis yang disuarakan. Menulis adalah menuangkan hal yang kadang tidak mudah disuarakan.