Aku mengapatis, mungkin. Tapi semua ini terlanjur melelahkan. Menjemukan. Ini mungkin pencerahan atau justru penyesatan aku tak tahu. Tak lagi mau tahu. Lelah aku dengan hatiku. Lalu kuputuskan untuk berlalu. Aku berhenti. Ini kalah, menyerah, atau justru kemenangan sejati, siapa peduli? aku hanya ingin lepas. bebas. Atau memasukkan diriku dalam belenggu lain yang lebih kebas? Tekadku membulat, mungkin. Setelah sekian kali kupikir bisa ternyata mentah lagi Kali ini apa akan berhasil? Entah dari mana datang pemikiran itu. pun dengan siapa pun tak sedang berbincang aku. Hatikukah? Tuhankah? Entahlah.. *Jauh sebelum aku benar meraih kebebasanku, ternyata aku pernah sebingung ini. Entah hari apa aku menulis ini, yang lalu kubiarkan teronggok di draft ku begitu saja. Pada akhirnya aku hanya harus menentukan pilihan, kan?
Tulis, lalu pikirkan. Pikirkan, lalu suarakan. Ada proses menulis yang disimpan dan menulis yang disuarakan. Menulis adalah menuangkan hal yang kadang tidak mudah disuarakan.