Skip to main content

Ketika Wanita Jatuh Cinta... Kepada Sahabatnya

Apa yang terjadi ketika seseorang jatuh cinta? Katanya cinta itu indah. Bahkan eek saja bisa berasa coklat buat orang yang lagi jatuh cinta. Emmmmm... untuk yang satu ini aku menolak untuk berkomentar deh. Bagiku eek tetaplah eek dan coklat tetaplah coklat.

Namun jatuh cinta pada sahabat? Beberapa orang bilang bahwa jatuh cinta paling indah itu adalah jatuh cinta kepada sahabat. Terlebih jika gayung bersambut. Bagaimana tidak? Apa yang lebih indah dari pada mencintai orang yang kita tahu semua boroknya, paling dekat dengan kita, dan mengenal kita sama baiknya dengan kita mengenal dia. You almost no need to learn any more. Adaptasinya enggak perlu lama.

Namun tak sedikit yang bilang bahwa jatuh cinta pada sahabat itu menyakitkan. Gayung bersambut pun tak lantas membuat segalanya menjadi mudah. Terlebih yang bertepuk sebelah tangan. Akan ada banyak ketakutan-ketakutan yang tersimpan dari rasa yang diam-diam ada. Rasa takut kehilangan, takut saling menyakiti, takut hubungannya berakhir, takut tidak bisa menjadi seperti dulu lagi, dan berbagai macam ketakutan lain.

Bahkan ada yang percaya bahwa ketika jatuh cinta, jadilah apapun asal bukan sahabatnya. Karena sahabat itu macam asimtot garis dalam matematika. Buat yang bukan anak matematika, asimtot adalah garis lurus yang makin didekati oleh suatu lengkungan, tetapi tidak pernah dipotong (KBBI). Sahabat itu seseorang yang bahkan kadang lebih dekat dari pada orang tua kita sendiri, tapi posisinya sulit untuk lebih dekat lagi. Hubungannya udah gitu aja.

Seperti yang dirasakan oleh salah seorang temanku. Sebut saja dia bunga. Singkat cerita, Bunga jatuh cinta pada sahabat paling dekatnya: Kumbang. Jatuh cinta diam-diam yang lama dia simpan sendirian. Bunga terlalu mengenal Kumbang. Bunga tahu persis Kumbang tipe pria macam apa. Bunga bukan satu-satunya teman wanita yang diperlakukannya istimewa. Salah satu yang aku suka dari bersahabat dengan pria adalah sebejat apa pun dia, dia tidak akan sanggup membiarkan sahabatnya menjadi salah satu korbannya. Pun Kumbang. Pernah suatu kali Kumbang tiba-tiba memperingatkan Bunga untuk tidak menaruh perasaan lain selain persahabatan. Kumbang memang tipe pria flamboyan yang baik pada hampir semua teman wanitanya. Kumbang tidak ingin Bunga salah sangka.

Namun wanita jatuh cinta karena terbiasa. Bagaimana pun, hubungan mereka kadung lebih dari sekedar teman dan Bunga tidak bisa mencegah dirinya memasuki zona larangan Kumbang. Dia jatuh cinta. Dia mulai merasa cemburu, rindu, pun bumbu-bumbu lain cinta macam itu. Bunga tahu dia sedang diam-diam merusak persahabatan yang telah lama mereka rajut bersama. Bunga kadung nyaman Kumbang terus berada di dekatnya. Bunga tahu jika Kumbang menyadari perasaannya, setelah itu semua tak akan lagi sama. Ketika dijebak dalam pilihan untuk membohongi diri sendiri atau kehilangan sama sekali, kadang wanita lebih memilih untuk memendam perasaannya dalam-dalam.

Lagi pula, ketika kebanyakan wanita jatuh cinta, yang bisa dia lakukan hanya menunggu. Wanita itu lautan rahasia yang sangat dalam. Dia bisa membohongi dirinya sendiri lebih baik dari pria mana pun. Wanita tertentu lebih suka menikmati rasa sakit dari jatuh cinta diam-diam dari pada kehilangan harga dirinya dengan mengutaran perasaan duluan. Pun Bunga.

Namun, ada suatu hal terjadi di luar dugaan. Kumbang akhirnya tahu apa yang diam-diam Bunga sembunyikan dari dirinya. Sulit bagi Kumbang mendapati dirinya adalah penyebab luka orang yang sangat dia sayangi, sebagai sahabat. Sulit baginya menerima bahwa dia tanpa sadar telah menjebak sahabatnya sendiri dalam prasangka yang salah.

Mereka lalu terjebak dalam canggung yang aneh. Di mana Bunga tidak berani mengatakan kalau dia tahu Kumbang sudah tahu, sementara Kumbang--entah dengan alasan apa--juga memilih bungkam. Kumbang hanya pernah menawarkan waktu kepada Bunga untuk menceritakan apa yang ingin dia ceritakan. Namun tak ada yang bisa Bunga ceritakan. Kumbang lalu tak menanyakan apa-apa lagi.

Seolah janjian, pelan-pelan masing-masing dari mereka menarik diri. Mereka seperti sedang diam-diam menggali jurangnya sendiri. Bunga pernah bertanya padaku apa yang harus dia lakukan. Dia benar-benar merindukan keberadaan Kumbang. Dicampakkan begitu rasanya menyakitkan. Mendapati Kumbang pelan-pelan menghilang itu rasanya menyakitkan. Bunga lebih bisa menerima rasa sakit melihat Kumbang dekat dengan wanita-wanita lain dari pada tak bisa melihatnya lagi sama sekali. Paling tidak, dulu Bunga tahu Kumbang masih akan ada di sana tiap kali dia membutuhkan. Sekarang tidak lagi. Tak ada yang sama antara mereka berdua.

Waktu itu aku menjawab, "Nyatakan saja apa yang kamu simpan." Memalukan memang. Namun cinta itu macam arak. Makin lama disimpan, makin memabukkan ketika ditenggak. Makin nikmat. Pun menyakitkan. Kepalang basah. Kumbang toh kadung tahu. Hubungan mereka toh kadung renggang. Tak akan banyak bedanya. Tapi paling tidak, Bunga bisa melepaskan apa yang diam-diam dia simpan. Paling tidak, Bunga bisa meluapkan yang selama ini dia tahan. Kalau pun toh harus kehilangan, Bunga bisa melepas Kumbang dengan perasaan lega.

Entah mana yang lebih menyakitkan: mencintai orang yang tidak mencintai kita, atau saling mencintai tapi tak saling tahu. Yang aku tahu pasti, lebih menyakitkan ketika saling mencintai dan saling tahu, namun dengan begitu pun masih tetap tak bisa bersama. Duh. Haha.

Namun ketika wanita jatuh cinta... kebanyakan mereka lebih suka menunggu. Meski tanpa jaminan tenggat waktu. Telebih jika cintanya jatuh pada sahabatnya. Bahkan setelah dia tahu sahabatnya tahu pun, kebanyaknya wanita lebih memilih menunggu tanggapan dari pada mengutarakan.

Entahlah. Jatuh cinta itu rumit bagi kebanyakan wanita. Atau hanya wanita kuno macam aku dan Bunga? Bisa jadi. Entahlah.

Borobudur, 05 Desember 2014
Dien Ihsani
Teruntuk gadis yang sedang menunggu, semoga lekas akrab dengan rindu. Semoga dia segera tahu bahwa beberapa wanita percaya prialah yang seharusnya memberikan pernyataan, bukan sebaliknya. Semoga.

Comments

Post a Comment

Semua di sini adalah opini. Let's discuss!

Paling Banyak Dibaca

Filosofi Cinta Edelweiss

Edelweiss Jawa ( Anaphalis javanica ). Siapa sih yang nggak kenal bunga satu ini? Minimal pernah denger namanya deh.. Edelweiss biasa tumbuh di puncak-puncak gunung. Di Indonesia misalnya, edelweiss bisa ditemukan di Puncak Semeru, Puncak Lawu, Puncak Gede Pangrango, dan tempat-tempat lain yang mungkin temen-temen jauh lebih tau dari pada saya. Indonesia sendiri punya berbagai macam jenis edelweiss. Mulai dari yang putih sampai yang kuning, mulai dari yang semak sampai yang setinggi rambutan.

Buaya Darat #1

Guys , pasti pernah mendengar istilah buaya darat kan ya? Istilah ini dalam KBBI artinya penjahat atau penggemar perempuan. Namun pada perkembangannya lebih banyak digunakan pada kasus kedua. Biasanya pria yang suka mempermainkan wanita akan mendapat predikat buaya darat. Entah kenapa masalah main-mempermainkan ini selalu diidentikkan dengan kaum adam. Kalau ada yang bilang player, hidung belang,   juga buaya darat, pasti imajinasinya langsung ke sosok berkromoso-xy: pria. Wanita sendiri sampai saat ini tidak punya julukan khusus macam itu, meski sekarang bukan cuma pria yang bisa mempermainkan wanita. Kasus sebaliknya sudah marak sekali terjadi. Oke, kembali ke buaya darat. Aku tidak tahu kenapa buaya dijadikan sebagai maskot ketidak-setiaan. Padahal buaya di habitat aslinya dikenal sebagai makhluk yang setia. Tidak seperti kebanyakan hewan, buaya jantan hanya akan kawin dengan satu betina yang sama seumur hidupnya. Beberapa sumber bahkan menyebutkan bahwa jika betinanya mati lebih