Amerika. Siapa coba yang tidak mengenal negara adi daya satu itu? Entah bagaimana sejarahnya dia bisa menjadi sebesar sekarang. FBI, Pentagon, CIA, 911, US Army, hampir semua kelompok elit Amerika menjadi artis yang tenar dan terdengar keren di telinga siapa pun. Ini mungkin memang tentang kualitas, mungkin juga hanya efek Hollywood. Who knows. Ah, Hollywood. Siapa pula yang tidak tahu industri perfilman terdahsyat seantero jagad itu? Rasanya semua artis pasti punya mimpi bisa menginjakkan kaki di sana.
Bukan hanya itu saja. Di dunia pendidikan. Siapa sih yang tidak tahu Columbia University tempat Cinta Laura kuliah? Atau Universitas Harvard yang katanya perpustakaan akademisnya salah satu terbesar di dunia? Di dunia pendidikan pun Amerika lagi Amerika lagi. Bahkan Tahu Pedia dalam salah satu tulisannya melansir sepuluh universitas terbaik di dunia yang semuanya punya Amerika -_-
Salah satu dari lima negara yang punya hak veto di PBB ini menjadi seolah tak terkalahkan.
Ketenaran Amerika tak diragukan lagi.
Amerika kece badai sekali. Bukan hanya lewat media internasional saja, Amerika juga menjadi terkenal lewat promosi door to door. Iya, promosi langsung dari satu negara ke negara lain. Hubungan Amerika sama negara-negara dunia ini baik banget. Boleh dibilang Amerika salah satu yang paling suka menjalin silaturahmu. Sampai-sampai siapa sih yang tidak tahu bagaimana si Amerika ini suka rempong mengurusi dapur orang lain? Atas nama kepedulian, kemanusiaan, hak asasi, dan lain-lain. Ada saja.
Serangan ke Irak ketika Amerika masih di bawah kepemimpinan George W Bush pasti masih ingat kan. Katanya sih di Irak ini ada senjata pemusnah massal gitu sampai harus segitunya diinvasi. Daaaannnn sampai sekarang tidak ada bukti nyata kalau sejata itu bukan mitos belaka. Mungkin itu Bapak Bush ini kebanyakan nonton infotainment. Sampai-sampai ada adegan pelemparan sepatu oleh seorang wartawan Irak yang kesal ketika Si Bapak Presiden Bush sedang konferensi pers di Baghdad Desember 2008 lalu. Siapa yang nggak kesel coba kalau saudaranya dibunuhi cuma gegara kabar burung? Untung cuma sepatu yang melayang kan ya, Pak? Nggak kena lagi. Bersyukurlaah..
Kita semua pasti tahu juga lah ya kalau Amerika adalah salah satu negara yang oknumnya mengecam diberlakukannya hukum islam di Brunei Darussalam. Bukan cuma mengecam, bahkan hotel milik Sultan Hassanal Bolkiah di Eropa dan Amerika sampai diboikot. Katanya hukum islam itu kejam. Melanggar hak asasi lah, tidak berperikemanusiaan lah.
Bahkan di Indonesia, Amerika juga disebut-sebut sebagai salah satu pihak asing yang ikut campur tangan di pemilu 9 April kemarin. Amerika (lagi-lagi) dikhawatirkan pengen nyetir pemerintahan baru Indonesia.
Sangar kan?
Beluuuum. Belum selesai.
Amerika juga bersama sekutunya di Eropa baru-baru ini menyatakan serius mau mengisolasi Rusia atas intervensinya terhadap kerusuhan di wilayah Eropa Timur. Berani lho dia menghukum Rusia #standingapplause
Tidak sampai di sini saja. Soal hukum menghukum, wewenang Amerika untuk nyetrap negara-negara yang dianggap melanggar etika masih panjang track record-nya.
Yang fresh from the oven ya kasusnya Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang katanya punya markas di Irak. Berita berjalan di salah satu stasiun televisi swasta pagi ini tentang serangan udara Amerika Serikat ke Irak untuk melumpuhkan kekuatan ISIS. Alasannya sih ISIS ini sudah melakukan kejahatan genosida pada kelompok minoritas di Irak sana. Jangan salah. Serangannya bukan cuma sekali. Amerika kan nggak tanggung-tanggung kalau menolong. Harus habis sampai akarnya. Amerika terus saja berbaik hati memangkas pergerakan yang belakangan tenar ini. Berkali-kali. Lagi dan lagi.
Terlepas dari siapa ISIS dan keadaan di Irak sebenarnya kayak gimana, menurutku sih bagus banget lah Amerika peduli sama isu kemanusiaan ini. Genosida itu memang kejahatan besar yang tak terampuni. Keji. Melanggar etika negara mana pun.
Mmmm.. Aku cuma penasaran banget pengen tanya ke Amerika yang harus aku akui merupakan negara yang patut dapet gelar kece badainya Syahrini ini: "Kalian kemana waktu Israel menyerang Gaza?"
Genosida yang ini kayaknya luput dari pantauan mata Amerika. Amerika bersama PBB-nya kayak yang lupa gitu kalau sampai sekarang Palestina dan Israel masalahnya belum kelar. Mereka disibukkan sama ISIS. Baiklah aku tahu, memang tidak mudah kan mengurus semua yang ada di dunia ini sekaligus? Aku juga tahu kalau tidak mudah membagi kekuatan untuk menyelesaikan dua permasalahan sekaligus.
Tapi seorang ibu tidak lantas boleh menganaktirikan salah satu anaknya cuma karena dia ngadopsi anak kebanyakan. Istilahku aneh ya? Haha. Intinya aku nggak menemukan alasan kenapa Amerika seolah melihat dua kejadian bombastis ini dari sudut pandang yang berbeda. Seolah salah satu lebih penting dari yang lainnya.
Bisa jadi aku yang kudet yaa.. tapi aku belum pernah mendengar ada berita Amerika melakukan serangan ke Israel atas invasinya ke Palestina tuh. Padahal bukan cuma kaum minoritas lho yang jadi korban genosida di sana. Kemana sih taringnya Amerika di depannya Israel? Atau aku harus ganti judul postingan ini jadi "Israel Kece Badai Sekali" ya?
Postingan ini bukan untuk memprovokasi. Jelas saja bukan. Aku bukan anti-Amerika meski memang ada beberapa bagian darinya yang aku beneran nggak suka. Amerika hebat. Itu harus aku akui lah ya. Negara yang boleh dibilang sumber daya alamnya nggak ada apa-apanya dan bahkan hampir tiap tahun diporak-porandakan oleh badai tornado dan badai-badai besar lainnya bisa tumbuh dan terus tumbuh menjadi semakin besar itu tidak boleh tidak diacungi jempol sebanyak-banyaknya.
Lagi pula, apa sih pengaruhnya aku benci atau enggak sama Amerika? Aku ini nggak sampai segede butiran debu lah buat mereka. Setdah! Haha. Aku cuma penasaran aja kenapa negara yang biasanya rempong ngurusin negara lain tiba-tiba diam di situasi yang harusnya dia justru rempong bingits.
Entah nyambung atau enggak, aku pengen mengutip tanggapan Sultan Brunei yang dilansir dari arrahman.com waktu negaranya dikecam:
"Mengapa Anda tidak khawatir tentang apa saja yang seharusnya dikhawatirkan di negara Anda? Mengapa Anda begitu peduli terhadap apa yang terjadi di sini sedangkan pada saat yang sama Anda bahkan tidak membuka mata pada apa yang terjadi di Suriah, Bosnia, Rohingnya, Palestina, dan lain-lain."
Aku jadi ingat sebuah kutipan yang aku lupa pernah aku baca di mana. Di dunia ini ada banyak orang yang akan dengan senang hati memberikan bantuan tanpa diminta. Padahal dalam beberapa kasus, kebanyakan orang justru akan sangat berterima kasih jika dibantu hanya ketika dia membutuhkan bantuan. Mungkin bagus untuk dipikirkan bersama, bukan cuma PR buat Amerika aja, bagaimana cara menjadi lebih bijak membedakan antara memberikan bantuan dan ikut campur urusan dapur orang lain.
Udah gitu aja.
Semoga tak ada yang tersakiti oleh postingan ini.
Bukan hanya itu saja. Di dunia pendidikan. Siapa sih yang tidak tahu Columbia University tempat Cinta Laura kuliah? Atau Universitas Harvard yang katanya perpustakaan akademisnya salah satu terbesar di dunia? Di dunia pendidikan pun Amerika lagi Amerika lagi. Bahkan Tahu Pedia dalam salah satu tulisannya melansir sepuluh universitas terbaik di dunia yang semuanya punya Amerika -_-
Salah satu dari lima negara yang punya hak veto di PBB ini menjadi seolah tak terkalahkan.
Ketenaran Amerika tak diragukan lagi.
Amerika kece badai sekali. Bukan hanya lewat media internasional saja, Amerika juga menjadi terkenal lewat promosi door to door. Iya, promosi langsung dari satu negara ke negara lain. Hubungan Amerika sama negara-negara dunia ini baik banget. Boleh dibilang Amerika salah satu yang paling suka menjalin silaturahmu. Sampai-sampai siapa sih yang tidak tahu bagaimana si Amerika ini suka rempong mengurusi dapur orang lain? Atas nama kepedulian, kemanusiaan, hak asasi, dan lain-lain. Ada saja.
Serangan ke Irak ketika Amerika masih di bawah kepemimpinan George W Bush pasti masih ingat kan. Katanya sih di Irak ini ada senjata pemusnah massal gitu sampai harus segitunya diinvasi. Daaaannnn sampai sekarang tidak ada bukti nyata kalau sejata itu bukan mitos belaka. Mungkin itu Bapak Bush ini kebanyakan nonton infotainment. Sampai-sampai ada adegan pelemparan sepatu oleh seorang wartawan Irak yang kesal ketika Si Bapak Presiden Bush sedang konferensi pers di Baghdad Desember 2008 lalu. Siapa yang nggak kesel coba kalau saudaranya dibunuhi cuma gegara kabar burung? Untung cuma sepatu yang melayang kan ya, Pak? Nggak kena lagi. Bersyukurlaah..
Kita semua pasti tahu juga lah ya kalau Amerika adalah salah satu negara yang oknumnya mengecam diberlakukannya hukum islam di Brunei Darussalam. Bukan cuma mengecam, bahkan hotel milik Sultan Hassanal Bolkiah di Eropa dan Amerika sampai diboikot. Katanya hukum islam itu kejam. Melanggar hak asasi lah, tidak berperikemanusiaan lah.
Bahkan di Indonesia, Amerika juga disebut-sebut sebagai salah satu pihak asing yang ikut campur tangan di pemilu 9 April kemarin. Amerika (lagi-lagi) dikhawatirkan pengen nyetir pemerintahan baru Indonesia.
Sangar kan?
Beluuuum. Belum selesai.
Amerika juga bersama sekutunya di Eropa baru-baru ini menyatakan serius mau mengisolasi Rusia atas intervensinya terhadap kerusuhan di wilayah Eropa Timur. Berani lho dia menghukum Rusia #standingapplause
Tidak sampai di sini saja. Soal hukum menghukum, wewenang Amerika untuk nyetrap negara-negara yang dianggap melanggar etika masih panjang track record-nya.
Yang fresh from the oven ya kasusnya Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang katanya punya markas di Irak. Berita berjalan di salah satu stasiun televisi swasta pagi ini tentang serangan udara Amerika Serikat ke Irak untuk melumpuhkan kekuatan ISIS. Alasannya sih ISIS ini sudah melakukan kejahatan genosida pada kelompok minoritas di Irak sana. Jangan salah. Serangannya bukan cuma sekali. Amerika kan nggak tanggung-tanggung kalau menolong. Harus habis sampai akarnya. Amerika terus saja berbaik hati memangkas pergerakan yang belakangan tenar ini. Berkali-kali. Lagi dan lagi.
Terlepas dari siapa ISIS dan keadaan di Irak sebenarnya kayak gimana, menurutku sih bagus banget lah Amerika peduli sama isu kemanusiaan ini. Genosida itu memang kejahatan besar yang tak terampuni. Keji. Melanggar etika negara mana pun.
Mmmm.. Aku cuma penasaran banget pengen tanya ke Amerika yang harus aku akui merupakan negara yang patut dapet gelar kece badainya Syahrini ini: "Kalian kemana waktu Israel menyerang Gaza?"
Genosida yang ini kayaknya luput dari pantauan mata Amerika. Amerika bersama PBB-nya kayak yang lupa gitu kalau sampai sekarang Palestina dan Israel masalahnya belum kelar. Mereka disibukkan sama ISIS. Baiklah aku tahu, memang tidak mudah kan mengurus semua yang ada di dunia ini sekaligus? Aku juga tahu kalau tidak mudah membagi kekuatan untuk menyelesaikan dua permasalahan sekaligus.
Tapi seorang ibu tidak lantas boleh menganaktirikan salah satu anaknya cuma karena dia ngadopsi anak kebanyakan. Istilahku aneh ya? Haha. Intinya aku nggak menemukan alasan kenapa Amerika seolah melihat dua kejadian bombastis ini dari sudut pandang yang berbeda. Seolah salah satu lebih penting dari yang lainnya.
Bisa jadi aku yang kudet yaa.. tapi aku belum pernah mendengar ada berita Amerika melakukan serangan ke Israel atas invasinya ke Palestina tuh. Padahal bukan cuma kaum minoritas lho yang jadi korban genosida di sana. Kemana sih taringnya Amerika di depannya Israel? Atau aku harus ganti judul postingan ini jadi "Israel Kece Badai Sekali" ya?
Postingan ini bukan untuk memprovokasi. Jelas saja bukan. Aku bukan anti-Amerika meski memang ada beberapa bagian darinya yang aku beneran nggak suka. Amerika hebat. Itu harus aku akui lah ya. Negara yang boleh dibilang sumber daya alamnya nggak ada apa-apanya dan bahkan hampir tiap tahun diporak-porandakan oleh badai tornado dan badai-badai besar lainnya bisa tumbuh dan terus tumbuh menjadi semakin besar itu tidak boleh tidak diacungi jempol sebanyak-banyaknya.
Lagi pula, apa sih pengaruhnya aku benci atau enggak sama Amerika? Aku ini nggak sampai segede butiran debu lah buat mereka. Setdah! Haha. Aku cuma penasaran aja kenapa negara yang biasanya rempong ngurusin negara lain tiba-tiba diam di situasi yang harusnya dia justru rempong bingits.
Entah nyambung atau enggak, aku pengen mengutip tanggapan Sultan Brunei yang dilansir dari arrahman.com waktu negaranya dikecam:
"Mengapa Anda tidak khawatir tentang apa saja yang seharusnya dikhawatirkan di negara Anda? Mengapa Anda begitu peduli terhadap apa yang terjadi di sini sedangkan pada saat yang sama Anda bahkan tidak membuka mata pada apa yang terjadi di Suriah, Bosnia, Rohingnya, Palestina, dan lain-lain."
Aku jadi ingat sebuah kutipan yang aku lupa pernah aku baca di mana. Di dunia ini ada banyak orang yang akan dengan senang hati memberikan bantuan tanpa diminta. Padahal dalam beberapa kasus, kebanyakan orang justru akan sangat berterima kasih jika dibantu hanya ketika dia membutuhkan bantuan. Mungkin bagus untuk dipikirkan bersama, bukan cuma PR buat Amerika aja, bagaimana cara menjadi lebih bijak membedakan antara memberikan bantuan dan ikut campur urusan dapur orang lain.
Udah gitu aja.
Semoga tak ada yang tersakiti oleh postingan ini.
Borobudur, 20 Agustus 2014
Dien Ihsani
Mengapa
Anda tidak khawatir tentang anak-anak Anda yang ditembak mati di
sekolah-sekolah, khawatir tentang penjara-penjara Anda yang tidak mampu
untuk menampung narapidana, khawatir tentang tingginya tingkat
kejahatan, khawatir tentang tingginya tingkat bunuh diri dan aborsi,
khawatir tentang apa saja yang seharusnya Anda khawatirkan di negara
Anda. - See more at:
http://www.arrahmah.com/news/2014/05/11/jawaban-sultan-brunei-atas-kecaman-barat-terhadap-penerapan-syariah-islam.html#sthash.FIvV0bTO.dpuf
Comments
Post a Comment
Semua di sini adalah opini. Let's discuss!