T.A.K.D.I.R Bukankah menakutkan sekali membicarakan kata sau itu? Tentang sesuatu yang tidak peduli sesakti apa pun kita, tetap saja tak bisa diubah. Sesuatu yang tak peduli seberapa baiknya kita, tetap kadang memburuk. Sesuatu yang tak peduli betapa kita keras mencoba, kadang tetap menjadi menyakitkan. Tidak seperti manusia, takdir tak diberi hati maupun rasa. Jangan berharap dia akan menjadi baik bahkan setelah kau berikan semua yang terbaik. Takdir tak akan berubah meski kau mengiba hingga air mata terakhir yang kau punya. Tidak seperti ujian yang menyimpan setidaknya satu kebenaran dari semua pilihan yang diajukan, takdir kadang bahkan sama sekali tak membiarkan kita memilih. Atau jika ada, kadang pilihan apapun yang kita punya, tak satu pun menyelamatkan kita dari rasa sakit. Sekeras apapun kau pernah belajar, tak akan lantas membuatmu terbiasa dengan takdir yang tidak menyenangkan. Tidak seperti demokrasi, takdir tak akan mendengarkan siapapun, selantang apapun dia bicar
Tulis, lalu pikirkan. Pikirkan, lalu suarakan. Ada proses menulis yang disimpan dan menulis yang disuarakan. Menulis adalah menuangkan hal yang kadang tidak mudah disuarakan.