Skip to main content

Posts

Showing posts from 2020

Cerita Tentang Jakarta

Bagiku, pindah dari daerah ke ibu kota itu bukan sesuatu yang sederhana. Jujur aja, pada masanya Jakarta bagiku hanyalah sebuah nama. Tempat yang tak pernah aku bayangkan akan aku injak dalam waktu lama. Gedung dimana-mana. Orang-orang tergesa. Damn plat B ( mine damn too now ) memenuhi jalanan~ . Dan ternyata, ketika alurku benar-benar menambatkan aku di Jakarta, every single things even worse . Bukan cuma kotanya yang ga aku banget; tapi juga lingkungannya. Pola pergaulannya. Orang-orangnya. Guyonannya. Semua. Semesta Jakarta seolah sengaja diciptakan bukan untuk pribadi macam aku. Sungguh sulit bagiku yang selama kuliah 4 tahun di Semarang yang sebenernya ga kampung-kampung amat tapi masuk mall bisa dihitung jari, jadi anak yang hampir setiap minggu minimal sekali masuk mall. Ya Allah berapa kali pada masanya setiap bulan aku selalu bilang, “Aku kangen ADAAAA..” (anak Semarang pasti ngerti). Sulit buat anak yang

Aku Pengen Nikah Aja! Yakin?

Pada masanya aku adalah gadis yang suka galau di setiap kesempatan. Gerimis dikit, curhat. Dingin dikit, bikin tulisan. Begitulah. Meski basically aku males pacaran, tapi pengen deh rasanya punya seseorang biar ga cuma bisa nyender di pintu kaca ya kaan. Sampai tiap kali capek kuliah, di kosan selalu bilang, “Aku pengen nikah aja deh rasanya!” And time flies until me, my self, doesn’t realize. You come. Dan di sinilah aku sekarang. Menjadi seorang istri dan ibu dari satu anak. Menjalankan peran berbeda praktis membuatku melihat dunia dengan cara yang tak lagi sama. Pemikiranku berubah. Pertimbanganku berubah. Me on the old years be like: KULIAH LUAR NEGERI. Belajar TOEFL. Cari les-lesan. Cari beasiswa. Jurusan pariwisata biar bisa jalan-jalan dan memajukan sektor pariwisata Indonesia pada umumnya dan Borobudur pada khususnya. Udah kayak latar belakang skripsi aja kan. Me nowadays: kalau kuliah di luar negeri, anak nanti yang urus siapa ya? Suami gimana ya?