Sekarang aku tahu kenapa ibuku selalu mendoakan, "Semoga di sana digemateni, Nduk," tiap kali aku pamitan mau menetap di suatu tempat baru. (Digemateni: disayangi, dirawat. jawa)
Karena memang menyenangkan ketika banyak orang yang memerhatikan kita. Banyak yang menanyakan, "Sudah makan belum?" di siang hari saat kita melakukan sesuatu maupun sedang enggak ngapa-ngapain itu rasanya kece. Di sini aku kayak punya banyak om dan tante baru. Hahaha.
Meski kadang dimanipulasi untuk mengantar surat-surat keluar, aku suka kok. Aku jadi bisa jalan-jalan keliling kantor. Ngeceng, siapa tahu ada vitamin A gratis di jalan *dzeg!
Daripada bengong nggak tahu mau ngapain pas orang-orang kelimpungan sama tugasnya masing-masing kan ya. Namanya juga anak lapangan. Paling nggak bisa kalau disuruh nggak ngapa-ngapain. Duduk diam itu menyebalkan. Mending tidur kan kalau sama-sama harus diam. Haha.
Aku jadi punya rencana untuk mendoakan hal yang sama ke anakku kelak. Kayak ibuku yang selalu mendoakan hal itu padaku alih-alih bilang jaga kesehatan, semoga di sana menyenangkan, baik-baik di sana, atau hal-hal macam itu. Karena apapun yang akan terjadi, sebusuk apapun orang yang mungkin aku temui, seberat apapun tugas yang mungkin aku emban, selama banyak yang nggemateni berarti aku nggak sendiri. Akan ada tangan yang terulur, akan ada senyum yang menguatkan, akan ada nasehat yang melegakan. Selalu ada kemudahan disajikan dalam tiap persaudaraan.
Tuhan menyuruh umatnya menjalin silaturahmi bukan tanpa alasan kan?
Semoga pas aku udah tua nanti, aku nggak lupa sama doa itu. Haha. Aamiin..
Karena memang menyenangkan ketika banyak orang yang memerhatikan kita. Banyak yang menanyakan, "Sudah makan belum?" di siang hari saat kita melakukan sesuatu maupun sedang enggak ngapa-ngapain itu rasanya kece. Di sini aku kayak punya banyak om dan tante baru. Hahaha.
Meski kadang dimanipulasi untuk mengantar surat-surat keluar, aku suka kok. Aku jadi bisa jalan-jalan keliling kantor. Ngeceng, siapa tahu ada vitamin A gratis di jalan *dzeg!
Daripada bengong nggak tahu mau ngapain pas orang-orang kelimpungan sama tugasnya masing-masing kan ya. Namanya juga anak lapangan. Paling nggak bisa kalau disuruh nggak ngapa-ngapain. Duduk diam itu menyebalkan. Mending tidur kan kalau sama-sama harus diam. Haha.
Aku jadi punya rencana untuk mendoakan hal yang sama ke anakku kelak. Kayak ibuku yang selalu mendoakan hal itu padaku alih-alih bilang jaga kesehatan, semoga di sana menyenangkan, baik-baik di sana, atau hal-hal macam itu. Karena apapun yang akan terjadi, sebusuk apapun orang yang mungkin aku temui, seberat apapun tugas yang mungkin aku emban, selama banyak yang nggemateni berarti aku nggak sendiri. Akan ada tangan yang terulur, akan ada senyum yang menguatkan, akan ada nasehat yang melegakan. Selalu ada kemudahan disajikan dalam tiap persaudaraan.
Tuhan menyuruh umatnya menjalin silaturahmi bukan tanpa alasan kan?
Semoga pas aku udah tua nanti, aku nggak lupa sama doa itu. Haha. Aamiin..
Disparta Jateng, 30 Oktober 2013
Dien Ihsani
Comments
Post a Comment
Semua di sini adalah opini. Let's discuss!