Skip to main content

Manusia Hebat dalam Hidupku

Ada sedikit cerita. Ewmm.. Banyak sih, sebenarnya. Tentang cinta-cinta yang kadang terlupa hanya karena kisah picisan yang selalu terlalu mempesona. Tentang orang-orang hebat di sekelilingku. Tentang bukti bahwa Tuhan memang menitiskan cinta dimana-mana. Tentang bukti bahwa dunia ini mungkin tak seburuk kedengarannya.

Mereka, makhluk-mkahluk terhebatku, tentu setelah sepasang malaikat yang dengan cantiknya khusus Tuhan kirimkan untuk menjagaku. Mereka: sahabatku. Bukti bahwa keluarga bukan hanya cerita tentang ikatan darah, keluarga bukan hanya sekumpulan orang yang tinggal serumah.

Mereka yang mengerti bagaimana menghadapiku dengan segala tingkah menyebalkanku. Mereka yang selalu menemukan cara untuk meredamkan aku ketika aku sendiri tak mampu. Mereka yang selalu tahu bagaimana menerimaku dengan segala kekuranganku. Mereka yang selalu menelanjangiku hingga tak tersisa image lagi untuk kujaga. Mereka kadang terlalu mengenalku, bahkan lebih dari diriku sendiri. Bahkan juga lebih dari sepasang malaikat yang lewatnya aku diciptakan.

Dari mereka aku belajar percaya kalau tak ada satu pun di dunia ini yang tak akan sanggup kulewati. Kadang mereka membuatku begitu jumawa seolah bersama kami bisa memindahkan gunung atau memecah cadas. Haha. Tentu saja tidak. Bersama kami tetap manusia biasa. Bersama kami tak lantas tidak takut pada apa-apa. Bersama tidak lantas membuat cadas terjal menjadi serangkai tangga. Untuk mendaki kami masih harus bersusah payah. Kadang jatuh, kadang saling menuduh. Ahhh... kami kan hanya sekumpulan manusia.

Entah kenapa hari ini aku tiba-tiba teringat pada sebuah kutipan:

Ketika kita merasa memiliki sesuatu, saat itu juga kita harus siap untuk kehilangan
Memang tak ada yang abadi di dunia ini. Datang dan pergi. Pertemuan dan perpisahan. Memiliki dan kehilangan. Selalu ada dua sisi yang tak bisa dilepaskan. Mengingkarinya hanya seperti berusaha memisahkan dua sisi mata uang.

Akan datang hari ketika kami menemukan dunia kami masing-masing. Saat kami akan mulai sibuk dengan urusan kami masing-masing. Aku bukankah bukan pertama kali mengalaminya? Ketika perpisahan mengubah segala yang pernah kami janjikan untuk kami jaga.

Mustahil memang menjadi tetap sama ketika dunia memperlihatkan jarak yang nyata tak bisa kami hapuskan. Yang jauh di mata dekat di hati itu kan empedu, pahit. Tak bisa dinikmati. Jarak memang bukan tidak masalah. Kadang kami lalu seperti saling melupakan. Kadang kami lalu seperti lupa saling memperhatikan.

Tapi bahkan empedu pun bukan tak berguna.

Boleh kutitipkan sebuah pesan? Katakan pada mereka bahwa aku begitu bahagia pernah mengenal manusia-manusia macam mereka. Bahwa bahkan meski suatu saat nanti kami benar-benar terlalu sibuk dengan dunia kami masing-masing, lalu mengasing, kami tak akan bisa saling melupakan. Kami tak akan bisa benar-benar terpisahkan. Setidaknya kenangan kami masih akan terjaga. Bahkan sampai kami menjadi kakek kakek- nenek nenek, tak akan ada yang bisa menghapuskan prasasti yang terlanjur kami ukir bersama.



Hassssshhhh.... Geje liburan dewe.


Cawangsari, 23.01.13
Dien Ihsani
Spesial untuk yang merasa saja :)

Comments

  1. aku ikut merasa, boleh? :)
    sering kali aku bertanya dalam hati, ayuk apa kabar ya, kok surat terakhir blm dibales ;) dan bnyk pertanyaan2 lain mengekor
    tapi akhirnya aku prcya km slalu baek2 saja, :)
    maav untuk tak sering atau mungkin terlalu jarang berkirim pesan, tapi memang benar katamu,
    "bahkan meski suatu saat nanti kami benar-benar terlalu sibuk dengan dunia kami masing-masing, lalu mengasing, kami tak akan bisa saling melupakan..."

    ReplyDelete
  2. Puncak kangen paling dahsyat ketika dua orang tak saling menelepon, tak saling SMS, BBM-an, dan lain-lain tak saling, namun diam-diam keduanya saling mendoakan. (Sujiwo Tejo, Djiwo J#ncuk)

    Dan itu biasanya justru terjadi bukan di kangennya kisah picisan, Beh. Maaf juga untuk terlalu autis dengan duniaku. Tapi kamu salah satu part terindah. Boleh banget ikut merasa :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Semua di sini adalah opini. Let's discuss!

Paling Banyak Dibaca

Ketika Wanita Jatuh Cinta... Kepada Sahabatnya

Apa yang terjadi ketika seseorang jatuh cinta? Katanya cinta itu indah. Bahkan eek saja bisa berasa coklat buat orang yang lagi jatuh cinta. Emmmmm... untuk yang satu ini aku menolak untuk berkomentar deh. Bagiku eek tetaplah eek dan coklat tetaplah coklat. Namun jatuh cinta pada sahabat? Beberapa orang bilang bahwa jatuh cinta paling indah itu adalah jatuh cinta kepada sahabat. Terlebih jika gayung bersambut. Bagaimana tidak? Apa yang lebih indah dari pada mencintai orang yang kita tahu semua boroknya, paling dekat dengan kita, dan mengenal kita sama baiknya dengan kita mengenal dia. You almost no need to learn any more . Adaptasinya enggak perlu lama. Namun tak sedikit yang bilang bahwa jatuh cinta pada sahabat itu menyakitkan. Gayung bersambut pun tak lantas membuat segalanya menjadi mudah. Terlebih yang bertepuk sebelah tangan. Akan ada banyak ketakutan-ketakutan yang tersimpan dari rasa yang diam-diam ada. Rasa takut kehilangan, takut saling menyakiti, takut hubungannya berak

Filosofi Cinta Edelweiss

Edelweiss Jawa ( Anaphalis javanica ). Siapa sih yang nggak kenal bunga satu ini? Minimal pernah denger namanya deh.. Edelweiss biasa tumbuh di puncak-puncak gunung. Di Indonesia misalnya, edelweiss bisa ditemukan di Puncak Semeru, Puncak Lawu, Puncak Gede Pangrango, dan tempat-tempat lain yang mungkin temen-temen jauh lebih tau dari pada saya. Indonesia sendiri punya berbagai macam jenis edelweiss. Mulai dari yang putih sampai yang kuning, mulai dari yang semak sampai yang setinggi rambutan.

Buaya Darat #1

Guys , pasti pernah mendengar istilah buaya darat kan ya? Istilah ini dalam KBBI artinya penjahat atau penggemar perempuan. Namun pada perkembangannya lebih banyak digunakan pada kasus kedua. Biasanya pria yang suka mempermainkan wanita akan mendapat predikat buaya darat. Entah kenapa masalah main-mempermainkan ini selalu diidentikkan dengan kaum adam. Kalau ada yang bilang player, hidung belang,   juga buaya darat, pasti imajinasinya langsung ke sosok berkromoso-xy: pria. Wanita sendiri sampai saat ini tidak punya julukan khusus macam itu, meski sekarang bukan cuma pria yang bisa mempermainkan wanita. Kasus sebaliknya sudah marak sekali terjadi. Oke, kembali ke buaya darat. Aku tidak tahu kenapa buaya dijadikan sebagai maskot ketidak-setiaan. Padahal buaya di habitat aslinya dikenal sebagai makhluk yang setia. Tidak seperti kebanyakan hewan, buaya jantan hanya akan kawin dengan satu betina yang sama seumur hidupnya. Beberapa sumber bahkan menyebutkan bahwa jika betinanya mati lebih