Skip to main content

Terjerat di Ranjang Mimpi

dok. istimewa
Judul di atas boleh serius, tapi ini hanya curhatan eror yang mungkin tidak penting untuk dibaca. Jadi kalau kamu kebetulan menemukan postingan ini, kamu memang tidak wajib membacanya. Aku serius, duarius, darius, misterius, dan banyak-rius-rius lain ketika mengatakan tidak wajib. Kamu benar-benar tidak perlu membuang waktumu pun sebentar saja. Ahhh.. bukankah dunia ini punya lebih banyak kepentingan daripada sekedar mempedulikan cerita tak pentingku? Tapi kalau masih ada yang mau baca ya syukur deh.. siapa tahu kita mengalami hal yang sama *pasrah

Oke, mulai ngelantur. Back to the text..

Belakangan ini kayaknya aku terlalu disibukkan sama kata sibuk itu sendiri. Sampai-sampai rasanya lamaaaaa banget tidak ada waktu untuk menjadi produktif. Ah, alasan kan? Klise sekali. Di dunia ini, siapa sih yang tidak mempunyai waktu? Karena cuma waktu yang pernah benar-benar manusia miliki. Bahkan orang yang tidak punya apa-apa pun selalu mempunyai waktu kan selama dia hidup?

Masalahnya bukan pada waktu, tapi ada pada kemampuanku mengatur waktu.

Iya iya.. aku tahu. Aku sadar kok sama itu. Karena aku pernah tertampar oleh sebuah status di fesbuk dari salah satu temanku yang aku lupa siapa. Kira-kira seperti ini isinya :
"Tidak punya waktu hanya menunjukkan ketidakmampuan kita mengatur waktu."



Menohok sekali, bukan? Betapa mudahnya aku melegalkan melanggar janji, menunda pekerjaan yang sudah diniatkan untuk dikerjakan, melewatkan kewajiban, dengan alasan tidak ada waktu. Padahal yakin yaaaa... sesibuk apa pun manusia kelihatannya, kalau kita pernah mencoba membuat timeline harian, lalu memblok hitam jam-jam rutinitas kita, kita masih akan menemukan banyak waktu tetap berwana putih (kalau kita buat timeline di kertas putih tentunya).

Ahh.. aku jadi ingat kata PD III ku yang dulu, Pak Seno namanya. Mimpi itu ada dua: mimpi yang sungguh-sungguh dan mimpi yang berpura-pura. Mimpi yang sungguh-sungguh itu jika dan hanya jika kita berusaha mewujudkannya. Kalau kita hanya berhenti pada berani bermimpi, tapi tidak ada kesungguhan untuk mencapainya, bukankah tidak berlebihan kalau kita disebut pemimpi yang sedang berpura-pura? Atau justru pemimpi yang sebenarnya? Entahlah.. Terserah dari sudut mana kamu mengartikannya lah.

Well, bermimpi itu memang harus. Kalau kata Bondan, hidup berasal dari mimpi. Andrea Hirata bahkan sampai membuat buku Sang Pemimpi untuk menunjukkan pada dunia betapa indahnya bermimpi. Bisalah kalau dibilang mimpi itu ajaib. Tapi ironis nggak sih melihat betapa rendahnya kita menilai arti sebenarnya dari sebuah mimpi?

Yang aku tahu, mimpi itu hanya sebuah awal. Memang tak akan ada akhir tanpa awal, tapi awal tanpa akhir pun namanya sia-sia kan? Bermimpi saja tidak akan membawaku kemana pun kalau aku tidak bangun dan mewujudkannya.

Keren nggak sih kata-kataku? Enggak.. Aku tak menasihati siapa pun selain diriku sendiri. Aku sedang menampar diriku sendiri berkali-kali. Kadang rasanya pengen deh pake bogem satu ton  gitu menggepuk kepalaku sendiri biar aku sadar kalau ini sudah bukan waktunya "tidur" lagi. Tapi arena dalam agamaku menyakiti diri sendiri itu dosa, maka aku melakukannya dengan kata-kata. Enggak sakit kok, hanya menohok. Jleb! Jleb! Jleb! Arrgghh... Aku mencoba menyindir kemalasanku yang...yaampuuunnn aku ini pemalas yang gigih sekali kadang-kadang. Kapan gitu aku bisa gigih dengan perjuanganku mencapai mimpi, segigih aku mempertahankan kemalasanku kalau lagi nggak mood ngapa-ngapain?
dok. istimewa

Bahkan dengan kalimatku barusan, aku masih belum punya cukup kemauan untuk bangun dari mimpiku lho. Aku masih tetap saja makhluk moody yang kadang bener tapi sering keblingernya ==" Aku masih saja malas-malasan seolah di dunia ini aku nggak punya saingan. Aku masih saja bertahan dengan mimpi besarku menjadi seorang penulis tapi miskin karya, aku masih saja seorang mahasiswa yang pengen dapet IPK tinggi tapi males-malesan kuliahnya, aku masih saja menjadi anak kost yang pengen dapet penghasilan sendiri biar nggak ngerepotin orang tua tapi lebih suka tidur dari pada menghasilkan sesuatu.

Paaaayyyaaaaahh!!!! XP

Entah bagaimana caranya untuk bangun dan mulai mengejar mimpi. Apa bener harus pake bogem satu ton kali yak?? (Depresi >,<) Bener kata Dedi Corbuzier di Hitam Putih :
"Known is not enough, you must apply. Willing is not enough, you must do."
Karena hari ini, ketika aku masih merangkak turun dari "ranjang-mimpiku", dengan jelas aku bisa melihat jalanku, tapi aku masih tetap saja belum mulai melangkah. Seperti pelari sprint yang menatap garis finish dari tempat dia start sambil membayangkan sebuah medali emas padahal peluit tanda pertandingan dimulai sudah lama ditiup.

Seberapa sih enaknya memimpikan sebuah medali emas dibanding menggenggam medali itu dengan tanganmu sendiri, Ay?

Dien Ihsani
Tembalang, 19062012
Spesial untuk diriku sendiri

Comments

Paling Banyak Dibaca

Ketika Wanita Jatuh Cinta... Kepada Sahabatnya

Apa yang terjadi ketika seseorang jatuh cinta? Katanya cinta itu indah. Bahkan eek saja bisa berasa coklat buat orang yang lagi jatuh cinta. Emmmmm... untuk yang satu ini aku menolak untuk berkomentar deh. Bagiku eek tetaplah eek dan coklat tetaplah coklat. Namun jatuh cinta pada sahabat? Beberapa orang bilang bahwa jatuh cinta paling indah itu adalah jatuh cinta kepada sahabat. Terlebih jika gayung bersambut. Bagaimana tidak? Apa yang lebih indah dari pada mencintai orang yang kita tahu semua boroknya, paling dekat dengan kita, dan mengenal kita sama baiknya dengan kita mengenal dia. You almost no need to learn any more . Adaptasinya enggak perlu lama. Namun tak sedikit yang bilang bahwa jatuh cinta pada sahabat itu menyakitkan. Gayung bersambut pun tak lantas membuat segalanya menjadi mudah. Terlebih yang bertepuk sebelah tangan. Akan ada banyak ketakutan-ketakutan yang tersimpan dari rasa yang diam-diam ada. Rasa takut kehilangan, takut saling menyakiti, takut hubungannya berak

Filosofi Cinta Edelweiss

Edelweiss Jawa ( Anaphalis javanica ). Siapa sih yang nggak kenal bunga satu ini? Minimal pernah denger namanya deh.. Edelweiss biasa tumbuh di puncak-puncak gunung. Di Indonesia misalnya, edelweiss bisa ditemukan di Puncak Semeru, Puncak Lawu, Puncak Gede Pangrango, dan tempat-tempat lain yang mungkin temen-temen jauh lebih tau dari pada saya. Indonesia sendiri punya berbagai macam jenis edelweiss. Mulai dari yang putih sampai yang kuning, mulai dari yang semak sampai yang setinggi rambutan.

Buaya Darat #1

Guys , pasti pernah mendengar istilah buaya darat kan ya? Istilah ini dalam KBBI artinya penjahat atau penggemar perempuan. Namun pada perkembangannya lebih banyak digunakan pada kasus kedua. Biasanya pria yang suka mempermainkan wanita akan mendapat predikat buaya darat. Entah kenapa masalah main-mempermainkan ini selalu diidentikkan dengan kaum adam. Kalau ada yang bilang player, hidung belang,   juga buaya darat, pasti imajinasinya langsung ke sosok berkromoso-xy: pria. Wanita sendiri sampai saat ini tidak punya julukan khusus macam itu, meski sekarang bukan cuma pria yang bisa mempermainkan wanita. Kasus sebaliknya sudah marak sekali terjadi. Oke, kembali ke buaya darat. Aku tidak tahu kenapa buaya dijadikan sebagai maskot ketidak-setiaan. Padahal buaya di habitat aslinya dikenal sebagai makhluk yang setia. Tidak seperti kebanyakan hewan, buaya jantan hanya akan kawin dengan satu betina yang sama seumur hidupnya. Beberapa sumber bahkan menyebutkan bahwa jika betinanya mati lebih