Skip to main content

Mengejar Entah-Apa

Aku nggak tahu cuma perasaanku atau emang bener, belakangan makin banyak orang yang terburu-buru. Entah apa yang dikejar aku tidak tahu. Terutama di jalanan. Seolah tiap pengguna harus menjelma liar biar kebagian jalan.

pembantu polisi yang sering membantu mobil menyeberang di persimpangan-persimpangan, security, tukang parkir, bahkan polisi zaman sekarang sudah jarang sekali peluitnya didengarkan. Jangankan cuma melambai tangan di pinggir jalan, sudah ke tengah jalan sambil melambaikan tanda berhenti saja masih saja ada yang nerobos kok. Padahal kendaraan yang mau nyebrang udah sampai tengah. Kalau berhenti pun paling cuma butuh beberapa detik doang. Istilah jalannya, itu kendaraan yang mau nyebrang udah masuk duluan. Ada gitu aku pernah lihat motor yang kayak gitu. Nikungnya sampai ambil jalur tetangga sebelah. Mana dengan tidak tahu dirinya masih sambil klakson berkali-kali lagi.

Apa ini ya yang istilahnya maling teriak maling?

Kadang-kadang tuh rasanya kasihan lihat pembantu polisi yang suka bantuin nyebrang dicuekin. Anak bayi aja tahu dicuekin itu nyebelin. Kan? Kalau nggak mau dicuekin, harusnya yo jangan nyuekin orang to yo. Jadi nggak perlu lagi deh nyebrangin jalan harus menjadikan tubuhnya tameng buat kendaraan yang mau nyebrang biar pengguna lain mau ngalah.

Ngeselin lagi orang yang udah tahu macet masih klakson-klakson. Apalagi yang di traffic light udah berisik padahal merahnya masih beberapa detik. Esumpah ya keburu-buru banget itu mau ngapain sih? Cuma tinggal tiga detik woy!! Tiga detik!! Heran deh kadang-kadang -_-"

Klakson memang diciptakan untuk digunakan, tapi mbok yo seperlunya. Nggak perlu mentang-mentang punya terus bisa memberisiki jalanan seolah orang lain nggak punya telinga. Kalau udah nggak bisa jaga sopan-santun di jalan, emang keburu-buru banget, nggak sabar sama kendaraan lain yang tampak lelet, lain kali jalan-jalannya pake jet pribadi aja deh!

Kayak kata pepatah truk: NEK RA SABAR, MABUR!!

Jangankan kendaraan lain yang mau nyebrang. Jangankan traffic light. Orang perlintasan kereta aja dilanggar kek udah berasa punya nyawa sembilan aja.

Perasaan ya, zaman kerang tuh susah banget cari orang on time. Terlebih di Indonesia. Nggak perlu munafik lah. Istilah "Indonesia po ra" itu kan sudah lazim dikatakan kalau ada orang telat janjian kan.

Yang sampai sekarang aku nggak ngerti, lalu orang-orang ini pada keburu-buru banget mau ngapain sih? Apa yang dikejar? Sampai menunggu beberapa detik aja nggak rela. Apa yang dikejar sampai nyawa aja udah kayak nggak berharga.

Manusia tuh gitu ya. Mungkin kodratnya jadi pemburu. Pemburu apa saja. Kadang terlalu asyik mengejar sesuatu, sampai lupa apa yang sebenarnya ingin dituju.

Banjarsari, 12-13-13
Dien Ihsani

Comments

Paling Banyak Dibaca

Ketika Wanita Jatuh Cinta... Kepada Sahabatnya

Apa yang terjadi ketika seseorang jatuh cinta? Katanya cinta itu indah. Bahkan eek saja bisa berasa coklat buat orang yang lagi jatuh cinta. Emmmmm... untuk yang satu ini aku menolak untuk berkomentar deh. Bagiku eek tetaplah eek dan coklat tetaplah coklat. Namun jatuh cinta pada sahabat? Beberapa orang bilang bahwa jatuh cinta paling indah itu adalah jatuh cinta kepada sahabat. Terlebih jika gayung bersambut. Bagaimana tidak? Apa yang lebih indah dari pada mencintai orang yang kita tahu semua boroknya, paling dekat dengan kita, dan mengenal kita sama baiknya dengan kita mengenal dia. You almost no need to learn any more . Adaptasinya enggak perlu lama. Namun tak sedikit yang bilang bahwa jatuh cinta pada sahabat itu menyakitkan. Gayung bersambut pun tak lantas membuat segalanya menjadi mudah. Terlebih yang bertepuk sebelah tangan. Akan ada banyak ketakutan-ketakutan yang tersimpan dari rasa yang diam-diam ada. Rasa takut kehilangan, takut saling menyakiti, takut hubungannya berak

Filosofi Cinta Edelweiss

Edelweiss Jawa ( Anaphalis javanica ). Siapa sih yang nggak kenal bunga satu ini? Minimal pernah denger namanya deh.. Edelweiss biasa tumbuh di puncak-puncak gunung. Di Indonesia misalnya, edelweiss bisa ditemukan di Puncak Semeru, Puncak Lawu, Puncak Gede Pangrango, dan tempat-tempat lain yang mungkin temen-temen jauh lebih tau dari pada saya. Indonesia sendiri punya berbagai macam jenis edelweiss. Mulai dari yang putih sampai yang kuning, mulai dari yang semak sampai yang setinggi rambutan.

Buaya Darat #1

Guys , pasti pernah mendengar istilah buaya darat kan ya? Istilah ini dalam KBBI artinya penjahat atau penggemar perempuan. Namun pada perkembangannya lebih banyak digunakan pada kasus kedua. Biasanya pria yang suka mempermainkan wanita akan mendapat predikat buaya darat. Entah kenapa masalah main-mempermainkan ini selalu diidentikkan dengan kaum adam. Kalau ada yang bilang player, hidung belang,   juga buaya darat, pasti imajinasinya langsung ke sosok berkromoso-xy: pria. Wanita sendiri sampai saat ini tidak punya julukan khusus macam itu, meski sekarang bukan cuma pria yang bisa mempermainkan wanita. Kasus sebaliknya sudah marak sekali terjadi. Oke, kembali ke buaya darat. Aku tidak tahu kenapa buaya dijadikan sebagai maskot ketidak-setiaan. Padahal buaya di habitat aslinya dikenal sebagai makhluk yang setia. Tidak seperti kebanyakan hewan, buaya jantan hanya akan kawin dengan satu betina yang sama seumur hidupnya. Beberapa sumber bahkan menyebutkan bahwa jika betinanya mati lebih