Skip to main content

Aku dan Kalian

Aku membencinya. Kau, meski selama ini diam saja, pasti tahu itu. Malam ini aku hampir meledak dibuatnya. Meski tetap saja kebencian yang sekian lama kupendam tak bisa begitu saja kuluapkan. Tidak tanpa menyakitimu, dan aku tidak mau itu.

Kalian di mataku seperti sebuah pembelajaran dan kamus pantangan. Seperti kebanyakan pembelajaran, rasanya tidak menyenangkan. Iya, melihat kalian sama sekali tidak menyenangkan.

Tapi, bagaima pun, sepertinya aku harus berterima kasih padamu untuk menghadirkannya dalam hidupku.

Dari kalian aku belajar banyak, salah satunya tentang menilai seorang pria. Meski melihatmu aku jadi berpikir bahwa cinta mungkin memang bisa hadir seiring waktu, aku sama sekali tidak mau terjebak hubungan semu dengan pria kekanak-kanakan seperti yang harus kau habiskan di sisa hidupmu. Wanita, sekuat apa pun dia, perlu dibimbing dan bukan sebaliknya. Wanita, seberapa keras pun kepalanya, perlu dominasi pria dan bukan sebaliknya.

Sementara di mataku dia terlihat seperti kotoran hitam di ujung kukumu saja, tidak lebih.

Pria tidak seharusnya seperti itu. Bersamanya kamu justru tampak seperti habis mengadopsi seorang bayi alih-alih menemukan pendamping. Wanita sepertimu, tidak layak berlindung di balik pria sepertinya. Pundaknya kurang tegap untuk kau jadikan tempat bersandar ketika lelah. Dia malah seperti anak kemarin sore yang selalu saja merengek setiap kali kebutuhannya tidak terpenuhi. Dia yang seharusnya memenuhi kebutuhanmu dan bukan sebaliknya.

Wanita sepertimu, harusnya bisa mendapatkan pria yang lebih baik darinya. Aku bahkan tak yakin kau tak terlalu panjang untuk menjadi tulang rusuk yang hilang di dadanya yang tak seberapa bidang itu. Kau terlalu tangguh untuk pria macam dia. Seperti dia yang selalu terlalu kekanak-kanakan untuk sanggup menjadi tulang punggungmu.

Mungkin juga bukan sepenuhnya salah dia. Dia toh masih begitu muda. Salahmu sendiri mengira obsesi belianya sebagai sebuah keseriusan. Dia hanya anak muda yang masih mudah limbung. Kadang tampak yakin, lalu mendadak bingung. Kamu harusnya tahu bahwa meski tidak mutlak begitu, usia tetap menentukan tingkat kematangan seseorang.

Entah bagaimana kamu bisa bertahan. Ikrar kalian kadung tercatat untuk dipegang selamanya. Ikrar kalian kadung janji sampai mati.

Dia seperti mengajariku untuk mendaftar pria-pria yang tak layak dipertimbangkan. Dia seperti memeringatkanku untuk berhati-hati. Biar aku tak terjebak seumur hidup sepertimu. Karena melihat kalian, aku jadi meyadari bahwa "kontrak-mati" yang diikrarkan dengan bahagia itu bukan cuma soal cinta. Bahwa kontrak itu tak bisa hanya mengikat kalian berdua pada akhirnya. Bahwa ada nyawa-nyawa tak berdosa yang lalu harus ikut merasakan baik-buruk akibat dari ikrar itu pada akhirnya.

Aku tidak ingin terjebak dalam hubungan semua dengan pria kekanak-kanakan sepertimu. Aku tidak ingin menjebak keturunanku dalam darah semu dari pria kekanak-kanakan macam dia.


tempat di mana selalu ada ruang untuk sembunyi, 05 September 2014
Dien Ihsani

Comments

Paling Banyak Dibaca

Ketika Wanita Jatuh Cinta... Kepada Sahabatnya

Apa yang terjadi ketika seseorang jatuh cinta? Katanya cinta itu indah. Bahkan eek saja bisa berasa coklat buat orang yang lagi jatuh cinta. Emmmmm... untuk yang satu ini aku menolak untuk berkomentar deh. Bagiku eek tetaplah eek dan coklat tetaplah coklat. Namun jatuh cinta pada sahabat? Beberapa orang bilang bahwa jatuh cinta paling indah itu adalah jatuh cinta kepada sahabat. Terlebih jika gayung bersambut. Bagaimana tidak? Apa yang lebih indah dari pada mencintai orang yang kita tahu semua boroknya, paling dekat dengan kita, dan mengenal kita sama baiknya dengan kita mengenal dia. You almost no need to learn any more . Adaptasinya enggak perlu lama. Namun tak sedikit yang bilang bahwa jatuh cinta pada sahabat itu menyakitkan. Gayung bersambut pun tak lantas membuat segalanya menjadi mudah. Terlebih yang bertepuk sebelah tangan. Akan ada banyak ketakutan-ketakutan yang tersimpan dari rasa yang diam-diam ada. Rasa takut kehilangan, takut saling menyakiti, takut hubungannya berak

Filosofi Cinta Edelweiss

Edelweiss Jawa ( Anaphalis javanica ). Siapa sih yang nggak kenal bunga satu ini? Minimal pernah denger namanya deh.. Edelweiss biasa tumbuh di puncak-puncak gunung. Di Indonesia misalnya, edelweiss bisa ditemukan di Puncak Semeru, Puncak Lawu, Puncak Gede Pangrango, dan tempat-tempat lain yang mungkin temen-temen jauh lebih tau dari pada saya. Indonesia sendiri punya berbagai macam jenis edelweiss. Mulai dari yang putih sampai yang kuning, mulai dari yang semak sampai yang setinggi rambutan.

Buaya Darat #1

Guys , pasti pernah mendengar istilah buaya darat kan ya? Istilah ini dalam KBBI artinya penjahat atau penggemar perempuan. Namun pada perkembangannya lebih banyak digunakan pada kasus kedua. Biasanya pria yang suka mempermainkan wanita akan mendapat predikat buaya darat. Entah kenapa masalah main-mempermainkan ini selalu diidentikkan dengan kaum adam. Kalau ada yang bilang player, hidung belang,   juga buaya darat, pasti imajinasinya langsung ke sosok berkromoso-xy: pria. Wanita sendiri sampai saat ini tidak punya julukan khusus macam itu, meski sekarang bukan cuma pria yang bisa mempermainkan wanita. Kasus sebaliknya sudah marak sekali terjadi. Oke, kembali ke buaya darat. Aku tidak tahu kenapa buaya dijadikan sebagai maskot ketidak-setiaan. Padahal buaya di habitat aslinya dikenal sebagai makhluk yang setia. Tidak seperti kebanyakan hewan, buaya jantan hanya akan kawin dengan satu betina yang sama seumur hidupnya. Beberapa sumber bahkan menyebutkan bahwa jika betinanya mati lebih