euwwmmm... bicara cinta, lagi. Seolah topik itu emang nggak bakal pernah mati. Selamanya akan mejadi hal yang paling dicari, topik yang nyaris paling diminati. dan aku pun menjadi salah satu penggemarnya saat ini. karena hatiku tak lagi bisa dibohongi :)
Tuhan... mungkinkah aku jatuh cinta lagi?
Padanya...
yang memang seharusnya aku cintai.
Dia lelaki pertama, meski kuakui memang bukan cintaku yang pertama.
Pernah aku berharap tak akan memberikan utuh hatiku padanya tapi ternyata tak bisa.
Karena ternyata benar memang apa yang mereka kata... cinta bisa datang karena terbiasa.
Meski aku akui aku tak tahu bagaimana indahnya jatuh cinta,
karena memang aku tak yakin apa benar aku pernah merasakannya karena dia
tapi yang aku tahu pasti...
aku peduli
aku menyayanginya lebih dari yang kukira akan kuberi
aku menyayanginya dan lebih dalam lagi
aku merindunya ketika dia pergi
aku meninginkannya di sini, tepat di sampingku, mendekapku dalam degup nadinya
aku rindu hangat senyumnya....
dan lebih gila lagi,
saat kusadari betapa aku ingin menikmati hubungan ini
bagaimana aku berkhayal tentang suatu hari nanti...
berharap dia yang terakhir aku miliki
berharap aku yang terakhir dia cintai
Tuhan... apa benar semudah ini aku jatuh cinta??
tapi lalu apa kalau bukan?
aku bahkan tak peduli meski hatiku sakit oleh dinginnya
karena begitu memang dirinya dan aku berjanji untuk menerimanya
dengan segala cacatnya
dengan semua kurang lebihnya
aku bahkan tak peduli berapa kali harus aku jatuhkan air mata kesalku karenanya.
aku hanya tahu aku bahagia begitu tahu dia baik-baik saja
meski saat buncahan rinduku menyiksa dia bahkan tak bicara apa-apa
dia tak bersikap seperti seharunya
seperti apa yang aku pinta..
tapi aku bahagia
aku hanya ingin tahu dia baik-baik saja dan mendengarnya, meski sebentar, membuatku lega luar biasa.
Tuhan... apa semudah ini aku serahkan hatiku padanya?
Entah salah atau benar hanya Kau yang tahu.
tapi aku bahagia...
terimakasih untuk kado-Mu yang begitu istimewa
terimakasih untuk mempertemukanku dengannya
meski nanti, mungkin akhir kisah ini takkan seindah awalnya,
tak kan kusesali apa yang pernah terjadi antara kita.
Tuhan... mungkinkah aku jatuh cinta lagi?
Padanya...
yang memang seharusnya aku cintai.
Dia lelaki pertama, meski kuakui memang bukan cintaku yang pertama.
Pernah aku berharap tak akan memberikan utuh hatiku padanya tapi ternyata tak bisa.
Karena ternyata benar memang apa yang mereka kata... cinta bisa datang karena terbiasa.
Meski aku akui aku tak tahu bagaimana indahnya jatuh cinta,
karena memang aku tak yakin apa benar aku pernah merasakannya karena dia
tapi yang aku tahu pasti...
aku peduli
aku menyayanginya lebih dari yang kukira akan kuberi
aku menyayanginya dan lebih dalam lagi
aku merindunya ketika dia pergi
aku meninginkannya di sini, tepat di sampingku, mendekapku dalam degup nadinya
aku rindu hangat senyumnya....
dan lebih gila lagi,
saat kusadari betapa aku ingin menikmati hubungan ini
bagaimana aku berkhayal tentang suatu hari nanti...
berharap dia yang terakhir aku miliki
berharap aku yang terakhir dia cintai
Tuhan... apa benar semudah ini aku jatuh cinta??
tapi lalu apa kalau bukan?
aku bahkan tak peduli meski hatiku sakit oleh dinginnya
karena begitu memang dirinya dan aku berjanji untuk menerimanya
dengan segala cacatnya
dengan semua kurang lebihnya
aku bahkan tak peduli berapa kali harus aku jatuhkan air mata kesalku karenanya.
aku hanya tahu aku bahagia begitu tahu dia baik-baik saja
meski saat buncahan rinduku menyiksa dia bahkan tak bicara apa-apa
dia tak bersikap seperti seharunya
seperti apa yang aku pinta..
tapi aku bahagia
aku hanya ingin tahu dia baik-baik saja dan mendengarnya, meski sebentar, membuatku lega luar biasa.
Tuhan... apa semudah ini aku serahkan hatiku padanya?
Entah salah atau benar hanya Kau yang tahu.
tapi aku bahagia...
terimakasih untuk kado-Mu yang begitu istimewa
terimakasih untuk mempertemukanku dengannya
meski nanti, mungkin akhir kisah ini takkan seindah awalnya,
tak kan kusesali apa yang pernah terjadi antara kita.
Meski aku tahu kau takkan tahu kutulis semua ini untukmu, tapi aku tahu kau tahu apa yang aku tulis di sini meski bukan lewat tulisan ini. Seperti kau tahu aku, selalu...Seperti kau membaca hatiku, dan hampir selalu benar. terimakasih untuk menjadi laki-lakiku :D
Comments
Post a Comment
Semua di sini adalah opini. Let's discuss!