Bagaimana jika aku kehilangan diriku sendiri lantas lupa cara
menemukanku kembali?
Aku merupa manusia biasa. Menjelma sama dengan sekumpulan fana.
Idealisme kubiarkan padam demi ideal. Lantas langkahku belok ke norma normal.
Bagaimana jika dalam upayaku menggapai pegangan justru aku hilang
pijakan?
Aku lupa arah. Aku jadi sekadar melangkah. Aku sekadar
mencari; tanpa tahu apa yang benar-benar dicari. Semua yang aku temui hanya menjadi
yang datang lantas pergi. Hanya sesuatu untuk sebentar mengisi, untuk kemudian kutinggal
mencari. Lagi. Lagi.
Hidupku menjadi hanya putaran waktu. Kubiarkan hanya sebagai
detak-detak yang berlalu.
Aku terlalu sibuk dengan bising, hingga lupa mendengarkan
suaraku sendiri. Aku terlalu sibuk jawabmenjawab, hingga lupa pada tanyatanyaku
yang biasa kaya.
Jakarta, 10 Maret 2017
Dien Ihsani
Comments
Post a Comment
Semua di sini adalah opini. Let's discuss!