Eh, kopi yang kuseduhkan untukmu waktu itu, apa masih akan kau hidup aromanya?
sementara waktu sudah membiarkannya dingin terlalu lama.
Lihat cangkirnya berubah muram.
Mungkin dia sudah terlalu lelah menunggumu datang.
Eh, surat yang kau tulis untuk Tuhan apa sudah kau sampaikan?
Bagaimana tanggapan-Nya?
Marahkah Dia padaku yang sempat tak relakan kau pulang?
Eh, kopi yang kuseduhkan untukmu waktu itu sepertinya sudah tak berbau.
Mungkin terlalu lama diumbarnya aroma hingga hambar.
Ah, sudahlah.
Sampaikan saja salamku pada Tuhan jika memang tak diizinkan-Nya lagi kau datang.
Aku rela.
Aku rela?
Aku rela.
sementara waktu sudah membiarkannya dingin terlalu lama.
Lihat cangkirnya berubah muram.
Mungkin dia sudah terlalu lelah menunggumu datang.
Eh, surat yang kau tulis untuk Tuhan apa sudah kau sampaikan?
Bagaimana tanggapan-Nya?
Marahkah Dia padaku yang sempat tak relakan kau pulang?
Eh, kopi yang kuseduhkan untukmu waktu itu sepertinya sudah tak berbau.
Mungkin terlalu lama diumbarnya aroma hingga hambar.
Ah, sudahlah.
Sampaikan saja salamku pada Tuhan jika memang tak diizinkan-Nya lagi kau datang.
Aku rela.
Aku rela?
Aku rela.
Borobudur, 26 Juli 2014
Dien Ihsani
Comments
Post a Comment
Semua di sini adalah opini. Let's discuss!