Skip to main content

Pa..

Malam ini aku akan mengenangmu. Betapa selama ini topik tentangmu selalu menjadi tabu untuk kubagi. Aku takut pertahanku runtuh tanpa bisa kucegah. Seperti selalu begitu.

Aku harus mulai dari mana?

Tujuh Ramadhan hampir katam kulalui tanpamu, dua hari lagi lebaran ke depalan. Banyak sekali yang telah kau lewatkan. Usiaku sudah lewat 22, apa aku masih pantas disebut remaja? Sepertinya tidak #nyadar diri. haha
Aku bukan lagi gadis kecilmu yang dulu, Pa. Banyak yang berubah. Banyak orang yang datang dan pergi dalam hidupku tanpa pengawasanmu. Banyak yang terjadi tanpa sepengetahuanmu. Banyak keputusan kuambil tanpa nasehat panjangmu.

Aku bukan lagi gadis kecilmu yang dulu, Pa.

Aku tumbuh, Pa. Meski kadang aku tidak yakin apa aku yang sekarang masih gadis yang bisa kau banggakan. Meski kadang aku tidak yakin kalau kau masih ada sekarang kau akan tetap menceritakanku pada kawan-kawanmu dengan penuh kebanggaan.

Lebaran pertamaku tanpamu, aku lupa apa waktu itu aku merasa hampa. Kau pasti tahu butuh waktu lama bagiku untuk menyadari bahwa tak merasakan hadirmu jelas sangat berbeda dengan kau benar-benar tidak ada. Aku tak lagi bisa menunggumu pulang. Keras kepalaku makin menjadi saja sekian lama tak diadu dengan keras kepalamu.

Bahkan, saat aku tahu kehilanganmu sama sekali tidak mudah, kadang aku menyukuri kepergianmu. Kadang. Mmmm.. seringkali begitu.

Tanpamu, aku mungkin tak akan sebebas ini. Aku mungkin tak akan sampai di sini. Mengingat segala batasan yang selalu kau beri padaku dulu. Atau hanya karena waktu itu aku masih terlalu kecil untuk lepas dari ketiakmu? Mungkin kalau kau masih ada, aku justru melesat lebih jauh lagi.

Ah, siapa sih yang tahu sesuatu yang tak pernah benar-benar terjadi?

Namun yang aku tahu pasti, jika bukan karena kehilanganmu, aku tak akan bisa sekuat ini. Aku mungkin masih gadis keras kepala yang sembunyi di belakangmu tanpa sepengetahuanmu. Berlagak menentangmu padahal tak bisa lepas dari ketiakmu.

Kalau bukan karena kehilanganmu, aku tak akan menyadari bahwa kau adalah pria hebat yang pantas kukagumi. Meski terdengar gila, malam ini aku ingin bilang, "Terima kasih untuk pergi."

Satu-satunya (mungkin) yang aku sesalkan adalah karena kita belum sempat foto keluarga. Aku pengen punya foto keluarga dan menyakitkan ketika aku sadar bahwa sekarang tak akan lagi bisa. Karenanya aku belajar menggambar, agar bisa kuabadikan kita lengkap dan kupajang di rumah suatu saat. Eh, mungkin di kamarku saja. Akan menyakitkan bagi pria itu melihatmu masih kusimpan rapi di dalam hati.

Aku merindukanmu, Pa. Dan tak tahu entah harus kuceritakan pada siapa. Aneh rasanya mendapati topeng yang sekian juta tahun lamanya kupasang mendadak pecah di depan orang lain. Haha. Bahkan ibuk tak pernah tahu bagaimana aku merindukanmu. Karenanya aku belajar menulis. Karena aku tak mungkin bercakap denganmu.

Aku memang bukan gadis kecilmu yang dulu, aku mungkin tak bisa kau banggakan seperti dulu, namun aku tumbuh untukmu, Pa. Aku tumbuh karenamu. Dengan rindu yang kusimpan untukmu.

Selamat lebaran, Pa. Semoga Allah menjagamu dengan cara-Nya di sana seperti dulu kau selalu menjagaku dengan caramu :)

Comments

Post a Comment

Semua di sini adalah opini. Let's discuss!

Paling Banyak Dibaca

Ketika Wanita Jatuh Cinta... Kepada Sahabatnya

Apa yang terjadi ketika seseorang jatuh cinta? Katanya cinta itu indah. Bahkan eek saja bisa berasa coklat buat orang yang lagi jatuh cinta. Emmmmm... untuk yang satu ini aku menolak untuk berkomentar deh. Bagiku eek tetaplah eek dan coklat tetaplah coklat. Namun jatuh cinta pada sahabat? Beberapa orang bilang bahwa jatuh cinta paling indah itu adalah jatuh cinta kepada sahabat. Terlebih jika gayung bersambut. Bagaimana tidak? Apa yang lebih indah dari pada mencintai orang yang kita tahu semua boroknya, paling dekat dengan kita, dan mengenal kita sama baiknya dengan kita mengenal dia. You almost no need to learn any more . Adaptasinya enggak perlu lama. Namun tak sedikit yang bilang bahwa jatuh cinta pada sahabat itu menyakitkan. Gayung bersambut pun tak lantas membuat segalanya menjadi mudah. Terlebih yang bertepuk sebelah tangan. Akan ada banyak ketakutan-ketakutan yang tersimpan dari rasa yang diam-diam ada. Rasa takut kehilangan, takut saling menyakiti, takut hubungannya berak

Filosofi Cinta Edelweiss

Edelweiss Jawa ( Anaphalis javanica ). Siapa sih yang nggak kenal bunga satu ini? Minimal pernah denger namanya deh.. Edelweiss biasa tumbuh di puncak-puncak gunung. Di Indonesia misalnya, edelweiss bisa ditemukan di Puncak Semeru, Puncak Lawu, Puncak Gede Pangrango, dan tempat-tempat lain yang mungkin temen-temen jauh lebih tau dari pada saya. Indonesia sendiri punya berbagai macam jenis edelweiss. Mulai dari yang putih sampai yang kuning, mulai dari yang semak sampai yang setinggi rambutan.

Buaya Darat #1

Guys , pasti pernah mendengar istilah buaya darat kan ya? Istilah ini dalam KBBI artinya penjahat atau penggemar perempuan. Namun pada perkembangannya lebih banyak digunakan pada kasus kedua. Biasanya pria yang suka mempermainkan wanita akan mendapat predikat buaya darat. Entah kenapa masalah main-mempermainkan ini selalu diidentikkan dengan kaum adam. Kalau ada yang bilang player, hidung belang,   juga buaya darat, pasti imajinasinya langsung ke sosok berkromoso-xy: pria. Wanita sendiri sampai saat ini tidak punya julukan khusus macam itu, meski sekarang bukan cuma pria yang bisa mempermainkan wanita. Kasus sebaliknya sudah marak sekali terjadi. Oke, kembali ke buaya darat. Aku tidak tahu kenapa buaya dijadikan sebagai maskot ketidak-setiaan. Padahal buaya di habitat aslinya dikenal sebagai makhluk yang setia. Tidak seperti kebanyakan hewan, buaya jantan hanya akan kawin dengan satu betina yang sama seumur hidupnya. Beberapa sumber bahkan menyebutkan bahwa jika betinanya mati lebih